MAKALAH
Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL )
OLEH :
KELOMPOK 7
Yumn
Jamilah (1102637)
Riska Genda Elvira (1206530)
Venny Dwi Puspita (1206514)
Dini Ghassani Putri (1206506)
Pendidikan
Teknik Informatika
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring
dengan kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi, maka kebutuhan terhadap
suatu jaringan akan semakin meningkat, terutama untuk menghubungkan jaringan
yang satu dengan jaringan yang lain, dimana kedua tempat jaringan tersebut
letaknya saling berjauhan, maka untuk menghubungkan keduanya agar terjadi suatu
koneksi yang lebih cepat dan lebih baik maka diperlukan suatu jalur yang
dinamakan Asymmetric Digital Subscriber
Line ( ADSL ) Seperti kita ketahui bersama bahwa ADSL adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu
teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat
melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang
ada.
Diharapkan dengan adanya jalur ADSL
tersebut maka suatu jaringan dapat terhubung dan terkoneksi dengan mudah dan
diharapakan proses pengaksesannya bisa lebih cepat dan lebih baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian ADSL
Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL ) adalah salah satu bentuk Digital
Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi
data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan
modem konvensional yang ada.
Gambar 1. Sebuah
gateway yang biasa digunakan untuk membuat koneksi ADSL.Model tersebut juga
sebagai akses point wireless dengan antenna.
Karakter yang membedakan ADSL dari DSL adalah aliran
kapasitas data dari satu arah lebih besar daripada arah yang lain atau disebut
juga asimetris. Para penyelenggara biasanya memasarkan ADSL sebagai bentuk
layanan untuk orang-orang yang berhubungan dengan Internet relatif lebih pasif,
yang menginginkan download dari Internet tetapi tidak begitu memerlukan untuk
menjalankan server yang tentu saja sangat memerlukan lebar pita yang besar dari
segala arah.
Ada dua macam alasan, yaitu teknis dan pemasaran, mengapa
ADSL di banyak tempat paling banyak ditawarkan ke pengguna rumahan. Dari sisi
teknis, sepertinya ada banyak crosstalk dari sirkuit yang berada di ujung lain
letak Digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) (di mana biasanya
banyak local loop berdekatan menjadi satu) melebihi yang diinginkan pelanggan.
Tentunya, sinyal upload terlemah berada pada bagian terbising pada local loop.
Itulah yang meyebabkan mengapa dari sisi teknis laju transimisi tampak lebih
tinggi dibandingkan dengan laju modem milik pelanggan.
Untuk ADSL konvensional, rata-rata laju downstream
dimulai pada 256 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 8 Mbit/s pada jarak 1,5 km
(5000 ft) dari kantor sentral yang dilengkapi DSLAM atau remote terminal.Tempat
dimana spittler frekuensi memisahkan pita sinyal suara untuk jaringan telpon
konvensional .Rata-rata laju upstream dimulai pada 64 kbit/s dan umumnya dapat
mencapai 256 kbit/s dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 kbit/s. Nama ADSL
Lite biasanya digunakan untuk versi yang lebih lambat.Data yang dibawa oleh
ADSL biasanya disalurkan melalui jaringan data perusahaan telepon dan akhirnya
mencapai jaringan Protocol Internet konvensional.
2. Sejarah ADSL
Penelitian
tentang cara pentransferan data berkecepatan tinggi dengan menggunakan saluran
telepon sudah lama dilakukan oleh para ahli. Sedangkan penelitian teknologi
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) sendiri pertama kali dimulai
pada tahun 1989 yang dilakukan oleh perusahaan Bell Core. Kemudian diawal tahun
1990 berbagai uji coba dilakukan di Amerika, Eropa dan Jepang. Pada saat itu
aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD (Video On Demand =
menyaksikan suatu acara seperti program TV, video film dan
sejenisnya sesuai dengan keinginan kita saja). Karena pada VOD kecepatan tinggi
untuk akses pen-download-an (dari server ke user) sangat diperlukan,
sedangkan kecepatan akses peng-upload-an (dari user ke server) tidaklah
begitu dipentingkan. Dengan kata lain kecepatan akses untuk download dan upload pada
VOD berbeda (asymmetric).
ADSL
itu sendiri sebenarnya adalah suatu MODEM yang biasa kita gunakan untuk
akses internet dengan “dial up connection”, bukan suatu sistem
sambungan/jaringan. Perbedaan ADSL dengan modem konvensional yang paling mudah
kita jumpai adalah dalam kecepatan pentransferan (upload/download) data.
Walaupun sama-sama menggunakan saluran telepon umum sebagai jalur
komunikasinya, kecepatan pada modem ADSL berkisar antara1.5 Mbps sampai 9 Mbps.
Perbedaan kecepatan yang mencolok diantara keduanya dikerenakan perbedaan penggunaan
frekuensi untuk mengirim sinyal/data.
Pada
modem konvesional digunakan frekuensi dibawah 4 kHz, sedangkan pada modem ADSL
digunakan frekuensi di atas 4 kHz. Umumnya modem ADSL menggunakan frekuensi
antara 34 kHz sampai 1104 kHz (lihat gambar 3.1). Inilah penyebab utama
perbedaan kecepatan pentransferan sinyal/data antara modem konvensional dan
modem ADSL.
Perkenalan
masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai berkembang saat PT.Telkom yang
merupakan perusahaan pengatur jaringan telpon nasional memperkenalkan program
yang disebut sebagai Telkom speedy,yaitu jaringan khusus dari PT.Telkom untuk
penggunaan internet.Dengan melakukan pemasaran dan promosi-promosi yang
gencar,Telkom Speedy berhasil dipasangkan di kalangan artis remaja.
3.
Pengoperasian
Saat ini,kebanyakan komunikasi ADSL adalah
full-dufflex.Komunikasi ADSL full-duplex biasanya didapat dengan penggunaan
pada sepasang kawat,baik frekuensi division duplex (FDD),echo-cancelling duplex
(ECD),atau time-divisionduplex (TDD).FDD menggunakan dua pita frekuensi yang
terpisah,disebut sebagai upstream dan downstream bands.Upstream bands digunakan
untuk komunikasi dari pengguna akhir ke kantor sentral telpon.Downstream band
digunakan untuk berkomunikasi dari kantor pusat kepada pengguna khir.
Dengan standar ADSL (Lampiran A),pita frekuensi dari 26,000
kHz hingga 137,825 kHz digunakan untuk komunikasi Upstream,sementara 138
kHz-1104kHz digunakan untuk komuniksi Downstream.Masing0masing kemudian dibagi
ke dalam saluran frekuensi yang lebih kecil pada 4,3125 kHz.Frekuensi-frekuensi
saluran ini kadang-kadang disebut Bin.Selama pelatihan permulaan,modem ADSL
melakukan tes pada masing-masing bin untuk menentukan Signal-to-noise rasio
pada frekuensi masing-masing bin’s.Jarak dari sentral telpon dan karakteristik
dari kabel mengindikasikan bahwa beberapa frekuensi tidak mungkin disebarkan
dengan baik.Dan noise pada kawat tembaga,interferensi dari stasiun radio AM
serta interferensi lokal dan noise listrik pada pelanggaran akhir
mengindikasikan relatif tinggi tingginya tingkat kebisingan yang ada di
beberapa frekuensi.Keduanya berdampak pada signal-to-noise rasio di beberapa
bin (pada beberapa frekuensi) yang mungkin baik atau benar-benar tidak
memadai.Sebuah rasio signal-to-noise yang buruk yang diukur pada frekuensi
tertentu mengartikan bahwa bin tersebut tidak akan digunakan,sehingga kapasitas
maksimum link berkurang tetapi mempunyai fungsional koneksi ADSL lain.
DSL modem akan membuat rencana tentang bagaimana untuk
mengeksploitasi setiap keranjang yang kadang-kadang disebut alokasi “bit per
bin”.Bin tersebut yang memiliki rasio signal-to-noise (SNR) yang baik akan
dipilih untuk mengirimkan signal yang dipilih dari sebagian besar nilai yang
mungkin disandikan (simpangan kemungkinan ini mengartikan lebih banyak bit data
yang terkirim) di setiap siklus clock utama.Jumlah kemungkinan tidak boleh
begitu besar sehingga penerima mungkin salah mendengar mana yang dimaksidkan di
tengah kondidi noise.Bin yang bernoise hanya diperlukan untuk membawa
sedikitnya dua bit,pilihan hanya dari salah satu dari empat pola yang
mungkin,atau hanya satu bit per bin pada kasus ADSL2+, dan bin yang benar-benar
ber-noise tidak digunakan sama sekali.Jika pola noise versus frekuensi
terdengar dalam perubahan bins,modem DSL dapat mengubah alokasi
but-per-bin,dalam proses yang disubut “bitswap”,dimana bin yang telah menjadi
lebih ber-noise hanya di pakai untuk membawa bit yang lebih sedikit dan saluran
lainnya akan di pilih untuk diberi beban yang lebih banyak.Kapasitas tranfer
data DSL modem uang dilaporkan ditentukan oleh total alokasi bit-per-bin dari
semua bin gabungan.Sinyal-to-noise rasio yang lebih tinggi dan lebih banyak bin
yang digunakan memberikan kapasitas link total yang lebih tinggi,sementara
sinyal-to-noise yang rasio lebih rendah atau lebih sedikit bin digunakan
memberikan kapasitas link rendah.
Kapasitas total maksimum yang berasal dari penjumlahan
bit-per-keranjang yang dlaporkan oleh DSL modem dan kadang-kadang disebut sync
rate.Ini akan selalu membingungkan karena kapasitas link maksimum berlaku untuk
kecepatan transfer data pengguna akan secara signifikan lebih rendah karena
data tambahan yang disebut overhead protocol ditransmisikan,pengurangan bentuk
sekitar 84-87% umumnya pada koneksi PPPoA menjadi contoh umum.
4.
Instalasi dan Permasalahannya
Karena caranya yang menggunakan spektrum
frekuensi,penyebaran ADSL menyajikan beberapa masalah.Sehingga diperlukan untuk
install filter frekuensi yang sesuai di lokasi pelanggan,untuk menghindari
interferensi dengan layanan suara,sementara pada saat yang sama menjaga tingkat
kebersihan sinyal untuk sambungan ADSL.
Gambar 2 Rencana
Frekuensi untuk ADSL.Daerah merah adalah rentang frekuensi yang digunakan oleh
telepon suara biasa(PSTN),hijau (Upstream) dan biru(Downstream) daerah yang
digunakan untuk ADSL.
Pada awal
masa-masa DSL,diperlukan teknisi instalasi untuk mengunjungi setiap
tempat.Sebuah splitter atau microfilter dipasang dekat titik demarkasi dari
saluran data khusus yang terpasang.Dengan cara ini,sinyal DSL dipisahkan
sebelumnya dan tidak dilemahkan dalam tempat pelanggan.Namun,prosedur ini
sangat mahal,dan juga dapat mengakibatkan maslah dengan pelnggan yang mana
mengeluhkan harus menunggu teknisi untuk melakukan instalasi.Akibatnya,banyak
DSL vendor mulai menawarkan pilihan instalasi mandiri,di mana mereka
mengirimkan peralatan dan instruksi kepada pelanggan.Alih-alih memisahkan
sinyal DSL pada titik demarkasi,sebaliknya dilakukan: sinyal DSL di saring pada
setiap outlet telepon dengan penggunaan Low-pass filter untuk suara dan
High-pass filter untuk data,biasanya disertakan dalam apa yang dikenal sebagai
microfilter.Microfilter ini dapat di pasang langsung ke jack telepon apapun dan
tidak memerlukan rewiring di lokasi pelnggan.
Sebuah efek samping dari perpindahan ke model
menginstall ke model menginstal sendiri adalah bahwa sinyal DSL bisa
tereduksi,terutama jika lebih dari 5 perangkat voiceband terhubung ke
telepon.Signal DSL kini hadir di semua jaringan kabel telepon
digedung,menyebabkan redaman dan echo.Sebuah cara untuk menghindari ini adalah
untuk kembali ke model asli,dan menginstall satu filter hulu dari semua jack
telepon di gedung,kecuali untuk jack untuk modem DSL yang akan terhubung.Karena
ini memerlukan perubahan wiring oleh pelanggan dan mungkin tidak bekerja pada
beberapa kabel telepon rumah tangga,maka jarang dilakukan.Hali ini biasanya
lebih mudah untuk menginstallfilter pada setiap jack telpon yang digunakan.
Gambar 3 Spektrum
Frekuensi saluran modem ADSL
Sinyal DSL dapat terdegrasi oleh saluran telepon yang
lebih tua,pelindung lonjakan arus,microfiters dirancang yang buruk,gangguan
frekuensi radio,suara listrik dan kabel telepon ekstensi panjang.Sambungan
kabel telepon ini biasanya dibuat dengan konduktor tembaga ukuran kecildengan
multi-alur yang tidak memerlukan twist pasangan pengurangan kebisingan.Kabel
seperti ini lebih rentan terhadap gangguan elektromagnetik dan memiliki redaman
lebih daripada kabel padat twistied-pair yang biasanya di transfer ke jack
telepon.
5.
Ciri-ciri ADSL
ADSL sendiri memiliki bermacam-macam
jenis dengan kecepatan, jenis router, USB dan
perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat dipakai untuk dua
komputer dengan menggunakan sambungan USB, tapi ada juga yang dapat digunakan
untuk empat komputer dengan koneksi LAN Ethernet.
Namun ada baiknya dalam memilih modem ADSL, kita memilih menggunakan modem yang
memiliki tombol on dan off. Hal ini dimaksudkan supaya kita
dapat mengatur penggunaan koneksi sebanyak yang kita butuhkan dan menghemat
biaya koneksi yang digunakan. Terlebih di Indonesia masih menggunakan
penghitungan waktu atau banyaknya bandwidth yang
digunakan.
Hal penting lain yang dimiliki oleh
modem ADSL adalah adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya
proses koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah
lampu PPP, Power,
DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet dan USB.
Dari tiga lampu indikator yang ada
pada modem, yang terpenting adalah lampu PPP dan DSL. Di mana lampu
DSL menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara
lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika seseorang
melakukan browsing.
Setelah perangkat lengkap, hal yang
penting dalam penggunaan ADSL di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan password.
Hal ini digunakan untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang
diberikan olehprovider. IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki
jaringan. Jika kita mengubah password untuk login, maka kita
perlu memasukkan kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses
ini berhasil dilalui, maka selanjutnya kita sudah dapat berkoneksi Internet
dengan ADSL.
Penggunaan ADSL di Indonesia saat
ini tidak hanya berkisar hanya di pulau Jawa saja, tapi juga sudah meluas
sampai ke luar Jawa. Seperti Bali dan Sumatera. Walaupun kualitas yang
ditawarkan memang masih banyak mengalami masalah, namun adanya ADSL dalam
berkoneksi Internet sangatlah membantu dibandingkan dengan cara lama yang
menggunakan sistem dial-up.
4. Cara penggunaan ADSL
Cara-cara penggunaan ADSL di
Indonesia, pertama-tama kita terlebih dahulu harus memiliki perangkat ADSL.
Setelah memiliki perangkat ADSL, kita harus memeriksa keberadaan nomor telepon
rumah kita di layanan Telkom Speedy,
apakah sudah terdaftar atau belum. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah,
seberapa jauh jarak antara gardu Telkom dengan rumah kita. Karena dalam ADSL,
jarak sangat berpengaruh pada kecepatan koneksi Internet. Setelah memastikan bahwa
nomor telepon sudah terdaftar dan jarak sudah diperhitungkan, yang harus kita
lakukan selanjutnya adalah pemasangan ADSL pada sambungan telepon.
Untuk menyambungkan antara ADSL
dengan line telepon, kita menggunakan sebuah alat yang disebut
sebagai Splitter atau
pembagi line. Splitter ini berguna untuk menghilangkan gangguan
ketika kita menggunakan modem ADSL. Sehingga nantinya kita tetap dapat
menggunakan Internet dan menjawab telepon secara bersamaan.
5.
Kelebihan ADSL
Pembagian frekuensi menjadi dua,
yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah
untuk menghantarkan suara dan fax.
Bagi pengguna di Indonesia yang
memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh
lebih murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan tagihan yang
membengkak.
a. Koneksi internet selalu tersambung
setiap saat dan tetap dapat menggunakan telepon.
b. Stabilitas kecepatan koneksi tidak
dipengaruhi oleh jumlah pemakai.
c. Kecepatan transfer data jauh lebih
tinggi daripada modem biasa.
d. Menghemat biaya investasi, karena
operator tidak perlu melakukan penggantian jaringan kabel telepon eksisiting
untuk membangun infrastruktur broadband secara cepat.
e. Pembagian frekuensi menjadi dua,
yaitu :
· Frekuensi tinggi untuk menghantarkan
data.
· Sementara frekuensi rendah untuk
menghantarkan suara dan fax.
f. Bagi pengguna di indonesia yang
memakai program speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan internet menjadi jauh
lebih murah. Sehingga kita dapat berinternet tanpa khawatir dengan tagihan yang
membengkak.
6. Kekurangan ADSL
Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki
kekurangan.
i.
Seperti
sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak
antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka
semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya.
ii.
Tidak
semua software dapat menggunakan modem ADSL semisal Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih
rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama, tapi pada modem adsl jenis
terbaru management modem dapat di lalukan via web interface sehingga tingkat
kompatibilitas nya meningkat dan menjadikan modem adsl dapat digunakan pada
setiap jenis pc selama pc bersangkutan memiliki ethernet card .
iii.
Adanya load
coils yang
dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load
coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke
atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa
digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak
cocokkan jalur untuk ADSL.
iv.
Adanya Bridged
tap, yaitu bagian kabel yang tidak
berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan
noise yang mengganggu kinerja DSL.
v.
Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di
mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih
menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam
pengiriman sinyal melalui fiber optic.
vi.
Kecepatan
koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak
modem ADSL dengan DSLAM jauh maka kecepatan koneksi akan menurun karena banyaknya
hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat, koneksinya
akan meningkat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asymmetric Digital
Subscriber Line ( ADSL ) adalah salah satu bentuk Digital
Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi
data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan
modem konvensional yang ada.
Ada dua macam alasan, yaitu teknis dan pemasaran,
mengapa ADSL di banyak tempat paling banyak ditawarkan ke pengguna rumahan.
Dari sisi teknis, sepertinya ada banyak crosstalk dari sirkuit yang berada di
ujung lain letak Digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) (di mana
biasanya banyak local loop berdekatan menjadi satu) melebihi yang diinginkan
pelanggan. Tentunya, sinyal upload terlemah berada pada bagian terbising pada
local loop. Itulah yang meyebabkan mengapa dari sisi teknis laju transimisi
tampak lebih tinggi dibandingkan dengan laju modem milik pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
adsl-ultimate.pdf-Adobe
Reader
0 komentar:
Posting Komentar