Jumat, 12 Desember 2014

MAKALAH
Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL )





OLEH :
KELOMPOK 7
Yumn Jamilah (1102637)
  Riska Genda Elvira (1206530)
  Venny Dwi Puspita (1206514)
   Dini Ghassani Putri (1206506)



Pendidikan Teknik Informatika
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014


BAB I
PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi, maka kebutuhan terhadap suatu jaringan akan semakin meningkat, terutama untuk menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain, dimana kedua tempat jaringan tersebut letaknya saling berjauhan, maka untuk menghubungkan keduanya agar terjadi suatu koneksi yang lebih cepat dan lebih baik maka diperlukan suatu jalur yang dinamakan Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL ) Seperti kita ketahui bersama bahwa ADSL adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.
Diharapkan dengan adanya jalur ADSL tersebut maka suatu jaringan dapat terhubung dan terkoneksi dengan mudah dan diharapakan proses pengaksesannya bisa lebih cepat dan lebih baik.





BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian ADSL
Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL ) adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.

Gambar 1. Sebuah gateway yang biasa digunakan untuk membuat koneksi ADSL.Model tersebut juga sebagai akses point wireless dengan antenna.
Karakter yang membedakan ADSL dari DSL adalah aliran kapasitas data dari satu arah lebih besar daripada arah yang lain atau disebut juga asimetris. Para penyelenggara biasanya memasarkan ADSL sebagai bentuk layanan untuk orang-orang yang berhubungan dengan Internet relatif lebih pasif, yang menginginkan download dari Internet tetapi tidak begitu memerlukan untuk menjalankan server yang tentu saja sangat memerlukan lebar pita yang besar dari segala arah.
Ada dua macam alasan, yaitu teknis dan pemasaran, mengapa ADSL di banyak tempat paling banyak ditawarkan ke pengguna rumahan. Dari sisi teknis, sepertinya ada banyak crosstalk dari sirkuit yang berada di ujung lain letak Digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) (di mana biasanya banyak local loop berdekatan menjadi satu) melebihi yang diinginkan pelanggan. Tentunya, sinyal upload terlemah berada pada bagian terbising pada local loop. Itulah yang meyebabkan mengapa dari sisi teknis laju transimisi tampak lebih tinggi dibandingkan dengan laju modem milik pelanggan.
Untuk ADSL konvensional, rata-rata laju downstream dimulai pada 256 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 8 Mbit/s pada jarak 1,5 km (5000 ft) dari kantor sentral yang dilengkapi DSLAM atau remote terminal.Tempat dimana spittler frekuensi memisahkan pita sinyal suara untuk jaringan telpon konvensional .Rata-rata laju upstream dimulai pada 64 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 256 kbit/s dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 kbit/s. Nama ADSL Lite biasanya digunakan untuk versi yang lebih lambat.Data yang dibawa oleh ADSL biasanya disalurkan melalui jaringan data perusahaan telepon dan akhirnya mencapai jaringan Protocol Internet konvensional.
2.    Sejarah ADSL
Penelitian tentang cara pentransferan data berkecepatan tinggi dengan menggunakan saluran telepon sudah lama dilakukan oleh para ahli. Sedangkan penelitian teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) sendiri pertama kali dimulai pada tahun 1989 yang dilakukan oleh perusahaan Bell Core. Kemudian diawal tahun 1990 berbagai uji coba dilakukan di Amerika, Eropa dan Jepang. Pada saat itu aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD (Video On Demand = menyaksikan suatu acara seperti program TV, video film dan sejenisnya sesuai dengan keinginan kita saja). Karena pada VOD kecepatan tinggi untuk akses pen-download-an (dari server ke user) sangat diperlukan, sedangkan kecepatan akses peng-upload-an (dari user ke server) tidaklah begitu dipentingkan. Dengan kata lain kecepatan akses untuk download dan upload pada VOD berbeda (asymmetric).
ADSL itu sendiri sebenarnya adalah  suatu MODEM yang biasa kita gunakan untuk akses internet dengan “dial up connection”, bukan suatu sistem sambungan/jaringan. Perbedaan ADSL dengan modem konvensional yang paling mudah kita jumpai adalah dalam kecepatan pentransferan (upload/download) data. Walaupun sama-sama menggunakan saluran telepon umum sebagai jalur komunikasinya, kecepatan pada modem ADSL berkisar antara1.5 Mbps sampai 9 Mbps. Perbedaan kecepatan yang mencolok diantara keduanya dikerenakan perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengirim sinyal/data.
Pada modem konvesional digunakan frekuensi dibawah 4 kHz, sedangkan pada modem ADSL digunakan frekuensi di atas 4 kHz. Umumnya modem ADSL menggunakan frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz (lihat gambar 3.1). Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan pentransferan sinyal/data antara modem konvensional dan modem ADSL.
Perkenalan masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai berkembang saat PT.Telkom yang merupakan perusahaan pengatur jaringan telpon nasional memperkenalkan program yang disebut sebagai Telkom speedy,yaitu jaringan khusus dari PT.Telkom untuk penggunaan internet.Dengan melakukan pemasaran dan promosi-promosi yang gencar,Telkom Speedy berhasil dipasangkan di kalangan artis remaja.
3.    Pengoperasian
Saat ini,kebanyakan komunikasi ADSL adalah full-dufflex.Komunikasi ADSL full-duplex biasanya didapat dengan penggunaan pada sepasang kawat,baik frekuensi division duplex (FDD),echo-cancelling duplex (ECD),atau time-divisionduplex (TDD).FDD menggunakan dua pita frekuensi yang terpisah,disebut sebagai upstream dan downstream bands.Upstream bands digunakan untuk komunikasi dari pengguna akhir ke kantor sentral telpon.Downstream band digunakan untuk berkomunikasi dari kantor pusat kepada pengguna khir.
Dengan standar ADSL (Lampiran A),pita frekuensi dari 26,000 kHz hingga 137,825 kHz digunakan untuk komunikasi Upstream,sementara 138 kHz-1104kHz digunakan untuk komuniksi Downstream.Masing0masing kemudian dibagi ke dalam saluran frekuensi yang lebih kecil pada 4,3125 kHz.Frekuensi-frekuensi saluran ini kadang-kadang disebut Bin.Selama pelatihan permulaan,modem ADSL melakukan tes pada masing-masing bin untuk menentukan Signal-to-noise rasio pada frekuensi masing-masing bin’s.Jarak dari sentral telpon dan karakteristik dari kabel mengindikasikan bahwa beberapa frekuensi tidak mungkin disebarkan dengan baik.Dan noise pada kawat tembaga,interferensi dari stasiun radio AM serta interferensi lokal dan noise listrik pada pelanggaran akhir mengindikasikan relatif tinggi tingginya tingkat kebisingan yang ada di beberapa frekuensi.Keduanya berdampak pada signal-to-noise rasio di beberapa bin (pada beberapa frekuensi) yang mungkin baik atau benar-benar tidak memadai.Sebuah rasio signal-to-noise yang buruk yang diukur pada frekuensi tertentu mengartikan bahwa bin tersebut tidak akan digunakan,sehingga kapasitas maksimum link berkurang tetapi mempunyai fungsional koneksi ADSL lain.
DSL modem akan membuat rencana tentang bagaimana untuk mengeksploitasi setiap keranjang yang kadang-kadang disebut alokasi “bit per bin”.Bin tersebut yang memiliki rasio signal-to-noise (SNR) yang baik akan dipilih untuk mengirimkan signal yang dipilih dari sebagian besar nilai yang mungkin disandikan (simpangan kemungkinan ini mengartikan lebih banyak bit data yang terkirim) di setiap siklus clock utama.Jumlah kemungkinan tidak boleh begitu besar sehingga penerima mungkin salah mendengar mana yang dimaksidkan di tengah kondidi noise.Bin yang bernoise hanya diperlukan untuk membawa sedikitnya dua bit,pilihan hanya dari salah satu dari empat pola yang mungkin,atau hanya satu bit per bin pada kasus ADSL2+, dan bin yang benar-benar ber-noise tidak digunakan sama sekali.Jika pola noise versus frekuensi terdengar dalam perubahan bins,modem DSL dapat mengubah alokasi but-per-bin,dalam proses yang disubut “bitswap”,dimana bin yang telah menjadi lebih ber-noise hanya di pakai untuk membawa bit yang lebih sedikit dan saluran lainnya akan di pilih untuk diberi beban yang lebih banyak.Kapasitas tranfer data DSL modem uang dilaporkan ditentukan oleh total alokasi bit-per-bin dari semua bin gabungan.Sinyal-to-noise rasio yang lebih tinggi dan lebih banyak bin yang digunakan memberikan kapasitas link total yang lebih tinggi,sementara sinyal-to-noise yang rasio lebih rendah atau lebih sedikit bin digunakan memberikan kapasitas link rendah.
Kapasitas total maksimum yang berasal dari penjumlahan bit-per-keranjang yang dlaporkan oleh DSL modem dan kadang-kadang disebut sync rate.Ini akan selalu membingungkan karena kapasitas link maksimum berlaku untuk kecepatan transfer data pengguna akan secara signifikan lebih rendah karena data tambahan yang disebut overhead protocol ditransmisikan,pengurangan bentuk sekitar 84-87% umumnya pada koneksi PPPoA menjadi contoh umum.
4.    Instalasi dan Permasalahannya
Karena caranya yang menggunakan spektrum frekuensi,penyebaran ADSL menyajikan beberapa masalah.Sehingga diperlukan untuk install filter frekuensi yang sesuai di lokasi pelanggan,untuk menghindari interferensi dengan layanan suara,sementara pada saat yang sama menjaga tingkat kebersihan sinyal untuk sambungan ADSL.

Gambar 2 Rencana Frekuensi untuk ADSL.Daerah merah adalah rentang frekuensi yang digunakan oleh telepon suara biasa(PSTN),hijau (Upstream) dan biru(Downstream) daerah yang digunakan untuk ADSL.
      Pada awal masa-masa DSL,diperlukan teknisi instalasi untuk mengunjungi setiap tempat.Sebuah splitter atau microfilter dipasang dekat titik demarkasi dari saluran data khusus yang terpasang.Dengan cara ini,sinyal DSL dipisahkan sebelumnya dan tidak dilemahkan dalam tempat pelanggan.Namun,prosedur ini sangat mahal,dan juga dapat mengakibatkan maslah dengan pelnggan yang mana mengeluhkan harus menunggu teknisi untuk melakukan instalasi.Akibatnya,banyak DSL vendor mulai menawarkan pilihan instalasi mandiri,di mana mereka mengirimkan peralatan dan instruksi kepada pelanggan.Alih-alih memisahkan sinyal DSL pada titik demarkasi,sebaliknya dilakukan: sinyal DSL di saring pada setiap outlet telepon dengan penggunaan Low-pass filter untuk suara dan High-pass filter untuk data,biasanya disertakan dalam apa yang dikenal sebagai microfilter.Microfilter ini dapat di pasang langsung ke jack telepon apapun dan tidak memerlukan rewiring di lokasi pelnggan.
Sebuah efek samping dari perpindahan ke model menginstall ke model menginstal sendiri adalah bahwa sinyal DSL bisa tereduksi,terutama jika lebih dari 5 perangkat voiceband terhubung ke telepon.Signal DSL kini hadir di semua jaringan kabel telepon digedung,menyebabkan redaman dan echo.Sebuah cara untuk menghindari ini adalah untuk kembali ke model asli,dan menginstall satu filter hulu dari semua jack telepon di gedung,kecuali untuk jack untuk modem DSL yang akan terhubung.Karena ini memerlukan perubahan wiring oleh pelanggan dan mungkin tidak bekerja pada beberapa kabel telepon rumah tangga,maka jarang dilakukan.Hali ini biasanya lebih mudah untuk menginstallfilter pada setiap jack telpon yang digunakan.

Gambar 3 Spektrum Frekuensi saluran modem ADSL
Sinyal DSL dapat terdegrasi oleh saluran telepon yang lebih tua,pelindung lonjakan arus,microfiters dirancang yang buruk,gangguan frekuensi radio,suara listrik dan kabel telepon ekstensi panjang.Sambungan kabel telepon ini biasanya dibuat dengan konduktor tembaga ukuran kecildengan multi-alur yang tidak memerlukan twist pasangan pengurangan kebisingan.Kabel seperti ini lebih rentan terhadap gangguan elektromagnetik dan memiliki redaman lebih daripada kabel padat twistied-pair yang biasanya di transfer ke jack telepon.
5.      Ciri-ciri ADSL
ADSL sendiri memiliki bermacam-macam jenis dengan kecepatan, jenis routerUSB dan perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat dipakai untuk dua komputer dengan menggunakan sambungan USB, tapi ada juga yang dapat digunakan untuk empat komputer dengan koneksi LAN Ethernet. Namun ada baiknya dalam memilih modem ADSL, kita memilih menggunakan modem yang memiliki tombol on dan off. Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat mengatur penggunaan koneksi sebanyak yang kita butuhkan dan menghemat biaya koneksi yang digunakan. Terlebih di Indonesia masih menggunakan penghitungan waktu atau banyaknya bandwidth yang digunakan.
Hal penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPPPower, DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet dan USB.
Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting adalah lampu PPP dan DSL. Di mana lampu DSL menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing.
Setelah perangkat lengkap, hal yang penting dalam penggunaan ADSL di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan password. Hal ini digunakan untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang diberikan olehprovider. IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki jaringan. Jika kita mengubah password untuk login, maka kita perlu memasukkan kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses ini berhasil dilalui, maka selanjutnya kita sudah dapat berkoneksi Internet dengan ADSL.
Penggunaan ADSL di Indonesia saat ini tidak hanya berkisar hanya di pulau Jawa saja, tapi juga sudah meluas sampai ke luar Jawa. Seperti Bali dan Sumatera. Walaupun kualitas yang ditawarkan memang masih banyak mengalami masalah, namun adanya ADSL dalam berkoneksi Internet sangatlah membantu dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan sistem dial-up.
4.    Cara penggunaan ADSL
Cara-cara penggunaan ADSL di Indonesia, pertama-tama kita terlebih dahulu harus memiliki perangkat ADSL. Setelah memiliki perangkat ADSL, kita harus memeriksa keberadaan nomor telepon rumah kita di layanan Telkom Speedy, apakah sudah terdaftar atau belum. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah, seberapa jauh jarak antara gardu Telkom dengan rumah kita. Karena dalam ADSL, jarak sangat berpengaruh pada kecepatan koneksi Internet. Setelah memastikan bahwa nomor telepon sudah terdaftar dan jarak sudah diperhitungkan, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah pemasangan ADSL pada sambungan telepon.
Untuk menyambungkan antara ADSL dengan line telepon, kita menggunakan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Splitter ini berguna untuk menghilangkan gangguan ketika kita menggunakan modem ADSL. Sehingga nantinya kita tetap dapat menggunakan Internet dan menjawab telepon secara bersamaan.
5.    Kelebihan ADSL
Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.
a.    Koneksi internet selalu tersambung setiap saat dan tetap dapat menggunakan telepon.
b.    Stabilitas kecepatan koneksi tidak dipengaruhi oleh jumlah pemakai.
c.    Kecepatan transfer data jauh lebih tinggi daripada modem biasa.
d.   Menghemat biaya investasi, karena operator tidak perlu melakukan penggantian jaringan kabel telepon eksisiting untuk membangun infrastruktur broadband secara cepat.
e.    Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu :
·      Frekuensi tinggi untuk menghantarkan data.
·      Sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
f.     Bagi pengguna di indonesia yang memakai program speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berinternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.
6.    Kekurangan ADSL
Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan.
          i.          Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya.
        ii.          Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL semisal Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama, tapi pada modem adsl jenis terbaru management modem dapat di lalukan via web interface sehingga tingkat kompatibilitas nya meningkat dan menjadikan modem adsl dapat digunakan pada setiap jenis pc selama pc bersangkutan memiliki ethernet card .
      iii.          Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
      iv.          Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL.
        v.          Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.
      vi.          Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem  ADSL  dengan DSLAM  jauh  maka kecepatan koneksi akan menurun karena banyaknya hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat, koneksinya akan meningkat.












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL ) adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.
Ada dua macam alasan, yaitu teknis dan pemasaran, mengapa ADSL di banyak tempat paling banyak ditawarkan ke pengguna rumahan. Dari sisi teknis, sepertinya ada banyak crosstalk dari sirkuit yang berada di ujung lain letak Digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) (di mana biasanya banyak local loop berdekatan menjadi satu) melebihi yang diinginkan pelanggan. Tentunya, sinyal upload terlemah berada pada bagian terbising pada local loop. Itulah yang meyebabkan mengapa dari sisi teknis laju transimisi tampak lebih tinggi dibandingkan dengan laju modem milik pelanggan.






DAFTAR PUSTAKA
adsl-ultimate.pdf-Adobe Reader




23.39 blog informatika
MAKALAH
Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL )





OLEH :
KELOMPOK 7
Yumn Jamilah (1102637)
  Riska Genda Elvira (1206530)
  Venny Dwi Puspita (1206514)
   Dini Ghassani Putri (1206506)



Pendidikan Teknik Informatika
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014


BAB I
PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi, maka kebutuhan terhadap suatu jaringan akan semakin meningkat, terutama untuk menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain, dimana kedua tempat jaringan tersebut letaknya saling berjauhan, maka untuk menghubungkan keduanya agar terjadi suatu koneksi yang lebih cepat dan lebih baik maka diperlukan suatu jalur yang dinamakan Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL ) Seperti kita ketahui bersama bahwa ADSL adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.
Diharapkan dengan adanya jalur ADSL tersebut maka suatu jaringan dapat terhubung dan terkoneksi dengan mudah dan diharapakan proses pengaksesannya bisa lebih cepat dan lebih baik.





BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian ADSL
Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL ) adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.

Gambar 1. Sebuah gateway yang biasa digunakan untuk membuat koneksi ADSL.Model tersebut juga sebagai akses point wireless dengan antenna.
Karakter yang membedakan ADSL dari DSL adalah aliran kapasitas data dari satu arah lebih besar daripada arah yang lain atau disebut juga asimetris. Para penyelenggara biasanya memasarkan ADSL sebagai bentuk layanan untuk orang-orang yang berhubungan dengan Internet relatif lebih pasif, yang menginginkan download dari Internet tetapi tidak begitu memerlukan untuk menjalankan server yang tentu saja sangat memerlukan lebar pita yang besar dari segala arah.
Ada dua macam alasan, yaitu teknis dan pemasaran, mengapa ADSL di banyak tempat paling banyak ditawarkan ke pengguna rumahan. Dari sisi teknis, sepertinya ada banyak crosstalk dari sirkuit yang berada di ujung lain letak Digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) (di mana biasanya banyak local loop berdekatan menjadi satu) melebihi yang diinginkan pelanggan. Tentunya, sinyal upload terlemah berada pada bagian terbising pada local loop. Itulah yang meyebabkan mengapa dari sisi teknis laju transimisi tampak lebih tinggi dibandingkan dengan laju modem milik pelanggan.
Untuk ADSL konvensional, rata-rata laju downstream dimulai pada 256 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 8 Mbit/s pada jarak 1,5 km (5000 ft) dari kantor sentral yang dilengkapi DSLAM atau remote terminal.Tempat dimana spittler frekuensi memisahkan pita sinyal suara untuk jaringan telpon konvensional .Rata-rata laju upstream dimulai pada 64 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 256 kbit/s dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 kbit/s. Nama ADSL Lite biasanya digunakan untuk versi yang lebih lambat.Data yang dibawa oleh ADSL biasanya disalurkan melalui jaringan data perusahaan telepon dan akhirnya mencapai jaringan Protocol Internet konvensional.
2.    Sejarah ADSL
Penelitian tentang cara pentransferan data berkecepatan tinggi dengan menggunakan saluran telepon sudah lama dilakukan oleh para ahli. Sedangkan penelitian teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) sendiri pertama kali dimulai pada tahun 1989 yang dilakukan oleh perusahaan Bell Core. Kemudian diawal tahun 1990 berbagai uji coba dilakukan di Amerika, Eropa dan Jepang. Pada saat itu aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD (Video On Demand = menyaksikan suatu acara seperti program TV, video film dan sejenisnya sesuai dengan keinginan kita saja). Karena pada VOD kecepatan tinggi untuk akses pen-download-an (dari server ke user) sangat diperlukan, sedangkan kecepatan akses peng-upload-an (dari user ke server) tidaklah begitu dipentingkan. Dengan kata lain kecepatan akses untuk download dan upload pada VOD berbeda (asymmetric).
ADSL itu sendiri sebenarnya adalah  suatu MODEM yang biasa kita gunakan untuk akses internet dengan “dial up connection”, bukan suatu sistem sambungan/jaringan. Perbedaan ADSL dengan modem konvensional yang paling mudah kita jumpai adalah dalam kecepatan pentransferan (upload/download) data. Walaupun sama-sama menggunakan saluran telepon umum sebagai jalur komunikasinya, kecepatan pada modem ADSL berkisar antara1.5 Mbps sampai 9 Mbps. Perbedaan kecepatan yang mencolok diantara keduanya dikerenakan perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengirim sinyal/data.
Pada modem konvesional digunakan frekuensi dibawah 4 kHz, sedangkan pada modem ADSL digunakan frekuensi di atas 4 kHz. Umumnya modem ADSL menggunakan frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz (lihat gambar 3.1). Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan pentransferan sinyal/data antara modem konvensional dan modem ADSL.
Perkenalan masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai berkembang saat PT.Telkom yang merupakan perusahaan pengatur jaringan telpon nasional memperkenalkan program yang disebut sebagai Telkom speedy,yaitu jaringan khusus dari PT.Telkom untuk penggunaan internet.Dengan melakukan pemasaran dan promosi-promosi yang gencar,Telkom Speedy berhasil dipasangkan di kalangan artis remaja.
3.    Pengoperasian
Saat ini,kebanyakan komunikasi ADSL adalah full-dufflex.Komunikasi ADSL full-duplex biasanya didapat dengan penggunaan pada sepasang kawat,baik frekuensi division duplex (FDD),echo-cancelling duplex (ECD),atau time-divisionduplex (TDD).FDD menggunakan dua pita frekuensi yang terpisah,disebut sebagai upstream dan downstream bands.Upstream bands digunakan untuk komunikasi dari pengguna akhir ke kantor sentral telpon.Downstream band digunakan untuk berkomunikasi dari kantor pusat kepada pengguna khir.
Dengan standar ADSL (Lampiran A),pita frekuensi dari 26,000 kHz hingga 137,825 kHz digunakan untuk komunikasi Upstream,sementara 138 kHz-1104kHz digunakan untuk komuniksi Downstream.Masing0masing kemudian dibagi ke dalam saluran frekuensi yang lebih kecil pada 4,3125 kHz.Frekuensi-frekuensi saluran ini kadang-kadang disebut Bin.Selama pelatihan permulaan,modem ADSL melakukan tes pada masing-masing bin untuk menentukan Signal-to-noise rasio pada frekuensi masing-masing bin’s.Jarak dari sentral telpon dan karakteristik dari kabel mengindikasikan bahwa beberapa frekuensi tidak mungkin disebarkan dengan baik.Dan noise pada kawat tembaga,interferensi dari stasiun radio AM serta interferensi lokal dan noise listrik pada pelanggaran akhir mengindikasikan relatif tinggi tingginya tingkat kebisingan yang ada di beberapa frekuensi.Keduanya berdampak pada signal-to-noise rasio di beberapa bin (pada beberapa frekuensi) yang mungkin baik atau benar-benar tidak memadai.Sebuah rasio signal-to-noise yang buruk yang diukur pada frekuensi tertentu mengartikan bahwa bin tersebut tidak akan digunakan,sehingga kapasitas maksimum link berkurang tetapi mempunyai fungsional koneksi ADSL lain.
DSL modem akan membuat rencana tentang bagaimana untuk mengeksploitasi setiap keranjang yang kadang-kadang disebut alokasi “bit per bin”.Bin tersebut yang memiliki rasio signal-to-noise (SNR) yang baik akan dipilih untuk mengirimkan signal yang dipilih dari sebagian besar nilai yang mungkin disandikan (simpangan kemungkinan ini mengartikan lebih banyak bit data yang terkirim) di setiap siklus clock utama.Jumlah kemungkinan tidak boleh begitu besar sehingga penerima mungkin salah mendengar mana yang dimaksidkan di tengah kondidi noise.Bin yang bernoise hanya diperlukan untuk membawa sedikitnya dua bit,pilihan hanya dari salah satu dari empat pola yang mungkin,atau hanya satu bit per bin pada kasus ADSL2+, dan bin yang benar-benar ber-noise tidak digunakan sama sekali.Jika pola noise versus frekuensi terdengar dalam perubahan bins,modem DSL dapat mengubah alokasi but-per-bin,dalam proses yang disubut “bitswap”,dimana bin yang telah menjadi lebih ber-noise hanya di pakai untuk membawa bit yang lebih sedikit dan saluran lainnya akan di pilih untuk diberi beban yang lebih banyak.Kapasitas tranfer data DSL modem uang dilaporkan ditentukan oleh total alokasi bit-per-bin dari semua bin gabungan.Sinyal-to-noise rasio yang lebih tinggi dan lebih banyak bin yang digunakan memberikan kapasitas link total yang lebih tinggi,sementara sinyal-to-noise yang rasio lebih rendah atau lebih sedikit bin digunakan memberikan kapasitas link rendah.
Kapasitas total maksimum yang berasal dari penjumlahan bit-per-keranjang yang dlaporkan oleh DSL modem dan kadang-kadang disebut sync rate.Ini akan selalu membingungkan karena kapasitas link maksimum berlaku untuk kecepatan transfer data pengguna akan secara signifikan lebih rendah karena data tambahan yang disebut overhead protocol ditransmisikan,pengurangan bentuk sekitar 84-87% umumnya pada koneksi PPPoA menjadi contoh umum.
4.    Instalasi dan Permasalahannya
Karena caranya yang menggunakan spektrum frekuensi,penyebaran ADSL menyajikan beberapa masalah.Sehingga diperlukan untuk install filter frekuensi yang sesuai di lokasi pelanggan,untuk menghindari interferensi dengan layanan suara,sementara pada saat yang sama menjaga tingkat kebersihan sinyal untuk sambungan ADSL.

Gambar 2 Rencana Frekuensi untuk ADSL.Daerah merah adalah rentang frekuensi yang digunakan oleh telepon suara biasa(PSTN),hijau (Upstream) dan biru(Downstream) daerah yang digunakan untuk ADSL.
      Pada awal masa-masa DSL,diperlukan teknisi instalasi untuk mengunjungi setiap tempat.Sebuah splitter atau microfilter dipasang dekat titik demarkasi dari saluran data khusus yang terpasang.Dengan cara ini,sinyal DSL dipisahkan sebelumnya dan tidak dilemahkan dalam tempat pelanggan.Namun,prosedur ini sangat mahal,dan juga dapat mengakibatkan maslah dengan pelnggan yang mana mengeluhkan harus menunggu teknisi untuk melakukan instalasi.Akibatnya,banyak DSL vendor mulai menawarkan pilihan instalasi mandiri,di mana mereka mengirimkan peralatan dan instruksi kepada pelanggan.Alih-alih memisahkan sinyal DSL pada titik demarkasi,sebaliknya dilakukan: sinyal DSL di saring pada setiap outlet telepon dengan penggunaan Low-pass filter untuk suara dan High-pass filter untuk data,biasanya disertakan dalam apa yang dikenal sebagai microfilter.Microfilter ini dapat di pasang langsung ke jack telepon apapun dan tidak memerlukan rewiring di lokasi pelnggan.
Sebuah efek samping dari perpindahan ke model menginstall ke model menginstal sendiri adalah bahwa sinyal DSL bisa tereduksi,terutama jika lebih dari 5 perangkat voiceband terhubung ke telepon.Signal DSL kini hadir di semua jaringan kabel telepon digedung,menyebabkan redaman dan echo.Sebuah cara untuk menghindari ini adalah untuk kembali ke model asli,dan menginstall satu filter hulu dari semua jack telepon di gedung,kecuali untuk jack untuk modem DSL yang akan terhubung.Karena ini memerlukan perubahan wiring oleh pelanggan dan mungkin tidak bekerja pada beberapa kabel telepon rumah tangga,maka jarang dilakukan.Hali ini biasanya lebih mudah untuk menginstallfilter pada setiap jack telpon yang digunakan.

Gambar 3 Spektrum Frekuensi saluran modem ADSL
Sinyal DSL dapat terdegrasi oleh saluran telepon yang lebih tua,pelindung lonjakan arus,microfiters dirancang yang buruk,gangguan frekuensi radio,suara listrik dan kabel telepon ekstensi panjang.Sambungan kabel telepon ini biasanya dibuat dengan konduktor tembaga ukuran kecildengan multi-alur yang tidak memerlukan twist pasangan pengurangan kebisingan.Kabel seperti ini lebih rentan terhadap gangguan elektromagnetik dan memiliki redaman lebih daripada kabel padat twistied-pair yang biasanya di transfer ke jack telepon.
5.      Ciri-ciri ADSL
ADSL sendiri memiliki bermacam-macam jenis dengan kecepatan, jenis routerUSB dan perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat dipakai untuk dua komputer dengan menggunakan sambungan USB, tapi ada juga yang dapat digunakan untuk empat komputer dengan koneksi LAN Ethernet. Namun ada baiknya dalam memilih modem ADSL, kita memilih menggunakan modem yang memiliki tombol on dan off. Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat mengatur penggunaan koneksi sebanyak yang kita butuhkan dan menghemat biaya koneksi yang digunakan. Terlebih di Indonesia masih menggunakan penghitungan waktu atau banyaknya bandwidth yang digunakan.
Hal penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPPPower, DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet dan USB.
Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting adalah lampu PPP dan DSL. Di mana lampu DSL menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing.
Setelah perangkat lengkap, hal yang penting dalam penggunaan ADSL di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan password. Hal ini digunakan untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang diberikan olehprovider. IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki jaringan. Jika kita mengubah password untuk login, maka kita perlu memasukkan kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses ini berhasil dilalui, maka selanjutnya kita sudah dapat berkoneksi Internet dengan ADSL.
Penggunaan ADSL di Indonesia saat ini tidak hanya berkisar hanya di pulau Jawa saja, tapi juga sudah meluas sampai ke luar Jawa. Seperti Bali dan Sumatera. Walaupun kualitas yang ditawarkan memang masih banyak mengalami masalah, namun adanya ADSL dalam berkoneksi Internet sangatlah membantu dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan sistem dial-up.
4.    Cara penggunaan ADSL
Cara-cara penggunaan ADSL di Indonesia, pertama-tama kita terlebih dahulu harus memiliki perangkat ADSL. Setelah memiliki perangkat ADSL, kita harus memeriksa keberadaan nomor telepon rumah kita di layanan Telkom Speedy, apakah sudah terdaftar atau belum. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah, seberapa jauh jarak antara gardu Telkom dengan rumah kita. Karena dalam ADSL, jarak sangat berpengaruh pada kecepatan koneksi Internet. Setelah memastikan bahwa nomor telepon sudah terdaftar dan jarak sudah diperhitungkan, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah pemasangan ADSL pada sambungan telepon.
Untuk menyambungkan antara ADSL dengan line telepon, kita menggunakan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Splitter ini berguna untuk menghilangkan gangguan ketika kita menggunakan modem ADSL. Sehingga nantinya kita tetap dapat menggunakan Internet dan menjawab telepon secara bersamaan.
5.    Kelebihan ADSL
Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.
a.    Koneksi internet selalu tersambung setiap saat dan tetap dapat menggunakan telepon.
b.    Stabilitas kecepatan koneksi tidak dipengaruhi oleh jumlah pemakai.
c.    Kecepatan transfer data jauh lebih tinggi daripada modem biasa.
d.   Menghemat biaya investasi, karena operator tidak perlu melakukan penggantian jaringan kabel telepon eksisiting untuk membangun infrastruktur broadband secara cepat.
e.    Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu :
·      Frekuensi tinggi untuk menghantarkan data.
·      Sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
f.     Bagi pengguna di indonesia yang memakai program speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berinternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.
6.    Kekurangan ADSL
Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan.
          i.          Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya.
        ii.          Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL semisal Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama, tapi pada modem adsl jenis terbaru management modem dapat di lalukan via web interface sehingga tingkat kompatibilitas nya meningkat dan menjadikan modem adsl dapat digunakan pada setiap jenis pc selama pc bersangkutan memiliki ethernet card .
      iii.          Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
      iv.          Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL.
        v.          Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.
      vi.          Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem  ADSL  dengan DSLAM  jauh  maka kecepatan koneksi akan menurun karena banyaknya hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat, koneksinya akan meningkat.












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL ) adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.
Ada dua macam alasan, yaitu teknis dan pemasaran, mengapa ADSL di banyak tempat paling banyak ditawarkan ke pengguna rumahan. Dari sisi teknis, sepertinya ada banyak crosstalk dari sirkuit yang berada di ujung lain letak Digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) (di mana biasanya banyak local loop berdekatan menjadi satu) melebihi yang diinginkan pelanggan. Tentunya, sinyal upload terlemah berada pada bagian terbising pada local loop. Itulah yang meyebabkan mengapa dari sisi teknis laju transimisi tampak lebih tinggi dibandingkan dengan laju modem milik pelanggan.






DAFTAR PUSTAKA
adsl-ultimate.pdf-Adobe Reader




Senin, 01 Desember 2014


VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN)

Makalah Analisi dan Desain Sistem Jaringan
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Pada Mata Kuliah
Analisis dan Desain Sistem Jaringan


 








Oleh:
AJENG ZANNA TIRAHNA
1206525/2012



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Internet merupakan sebuah jaringan global dan terbuka, dimana setiap pengguna dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Seiring dengan maraknya penggunaan Internet, banyak perusahaan yang kemudian beralih menggunakan internet sebagai bagian dari jaringan mereka untuk menghemat biaya. Akan tetapi permasalahan keamanan masih menjadi faktor utama. Untuk mengatasi masalah keamanan dalam komunikasi data pada jaringan umum (public network / internet) maka lahirlah Virtual Private Network (VPN). Secara umum VPN merupakan suatu jaringan komunikasi lokal yang terhubung melalui media jaringan publik, infrastruktur publik yang paling banyak digunakan adalah jaringan internet. Di dalam VPN terdapat perpaduan teknologi tunneling dan enkripsi yang membuat VPN menjadi teknologi yang handal untuk mengatasi permasalahan keamanan didalam jaringan. Dalam implementasinya, VPN terbagi menjadi remote access VPN dan site-to-site VPN. Site-to-site VPN digunakan untuk menghubungkan antara 2 tempat yang letaknya berjauhan. Pada makalah ini, akan dikenalkan mengenai apa itu VPN, Fungsi dan implementasikan VPN serta beberapa keuntungan dan kelemahan VPN yang bisa menjadi patokan untuk pengembangandalam penerapanVPN kedepannya.

1.2.       Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal apa itu Virtual Private Network (VPN). Selain itu, makalah ini juga bertujuan menjelaskan secara singkat tentang bagaimana penerapan dan fungsi dari VPN serta juga keuntunganataupunkelemahan pada VPN.


1.3.       Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ada pada makalah ini meliputi :
1.      Apa itu VPN?
2.      Komponen – Komponen dalam VPN?
3.      Bagaimana cara penerapan VPN?
4.      Fungsi dari VPN?
5.      Apa saja keuntungan dan kelemahan VPN?

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       Definisi Virtual Private Network (VPN)

VPN merupakan suatu jaringan komunikasi lokal yang terhubung melalui media jaringan publik. Infrastruktur publik yang paling banyak digunakan adalah internet. Untuk memperoleh komunikasi yang aman (private) melalui internet, diperlukan protokol khusus untuk mengatur pengamanan datanya. Dengan cara tersebut, maka akan didapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti halnya berada di dalam kantor atau LAN itu sendiri, walaupun sebenarnya menggunakan jaringan milik publik.
Dan untuk mendapatkan koneksi bersifat private, data yang dikirimkan harus dienkripsi terlebih dahulu untuk menjaga kerahasiaannya sehingga paket yang tertangkap ketika melewati jaringan publik tidak terbaca karena harus melewati proses dekripsi. Proses enkapsulasi data sering disebut "tunneling".
VPN dapat menghubungkan dua end-system atau dua komputer, atau pun antara dua atau lebih jaringan yang berbeda. VPN merupakan perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi.
Dalam dunia jaringan, tunnel diartikan sebagai suatu cara untuk meng-enkapsulasi atau membungkus paket IP di dalam paket IP yang lain, dimana titik di belakang IP Tunnel akan memberikan paket IP melalui tunnel yang dibuat dan mengirimkannya ke sebuah titik di belakang tunnel yang lain. Intinya tunneling adalah suatu cara membuat jalur privat dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga. Ketika sebuah paket IP dapat dicapai oleh masing-masing sisi client dibelakang IP tunnel, maka Tunnel IP Header dan beberapa Tunel Header tambahan yang membungkus paket IP tersebut akan dilepas dan Paket IP yang asli akan disuntikan ke dalam IP Stack pada titik dibelakang IP Tunnel. Dalam teknologi VPN, tunnel tidak dibiarkan terbuka begitu saja tanpa diberikan sistem keamanan tambahan. Tunnel dilengkapi dengan sistem enkripsi untuk setiap data-datanya yang lewat. Sistem enkripsi menjadikan teknologi menjadi lebih aman dan lebih bersifat pribadi.
Teknologi enkripsi menjamin data yang lewat dalam tunnel tidak bisa bibaca oleh orang lain selain perangkat komputer tujuannya sebagai penerima yang sah. Enkripsi akan mengubah informasi yang melewati tunnel menjadi teks-teks kacau yang tidak ada artinya sama sekali bila dibaca secara langsung. Untuk membuatnya kembali ke teks aslinya, dibutuhkan proses dekripsi. Proses dekripsi merupakan proses pembentukan kembali teks-teks kacau tadi. Proses ini biasanya terjadi pada ujung-ujung dari hubungan VPN ini.
Pada kedua ujung (end system) dari perangkat VPN ini biasanya telah menyepakati algoritma yang akan digunakan untuk melakukan proses dekripsi. Dengan demikian, data akan sampai dengan selamat dan cukup aman untuk sebuah transaksi yang melalui jalur publik.
VPN saat ini banyak digunakan untuk diterapkan pada jaringan extranet ataupun intranet perusahaan-perusahaan besar. VPN harus dapat mendukung paling tidak 3 mode pemakaian :
·         Koneksi client untuk akses jarak jauh
·         LAN-to-LAN internet working
·         Pengontrolan akses dalam suatu intranet





Kriteria yang harus dipenuhi VPN:
1. User Authentication
VPN harus mampu mengklarifikasi identitas klien serta membatasi hak akses user sesuai dengan otoritasnya. VPN juga dituntut mampu memantau aktifitas klien tentang masalah waktu, kapan, di mana dan berapa lama seorang klien mengakses jaringan serta jenis resource yang diaksesnya.
2. Address Management
VPN harus dapat mencantumkan address klien pada intranet dan memastikan alamat/address tersebut tetap rahasia.
3. Data Encryption
Data yang melewati jaringan harus dibuat agar tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak atau klien yang tidak berwenang.
4. Key Management
VPN harus mampu membuat dan memperbarui encryption key untuk server dan klien.
5. Multiprotocol Support
VPNharus mampu menangani berbagai macam protokol dalam jaringan publik seperti IP, IPX dan sebagainya.
2.2.       Komponen-Komponen VPN
Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :
1.      Konfigurasi, harus mendukung skalabilitas platform yang digunakan, mulai dari konfigurasi untuk kantor kecil sampai tingkat enterprise (perusahaan besar).
2.      Keamanan, antara lain dengan tunneling (pembungkusan paket data), enkripsi, autentikasi paket, autentikasi pemakai dan kontrol akses
3.      Layanan-layanan VPN, antara lain fungsi Quality of Services (QoS), layanan routing VPN yang menggunakan BGP, OSPF dan EIGRP
4.      Peralatan, antara lain Firewall, pendeteksi pengganggu, dan auditing keamanan
5.      Manajemen, untuk memonitor jaringan VPN

2.3.       Fungsi VPN
Teknologi VPN memiliki tiga fungsi utama, di antaranya adalah :
2.3.1. Confidentially (Kerahasiaan)
Teknologi VPN merupakan teknologi yang memanfaatkan jaringan publik yang tentunya sangat rawan terhadap pencurian data. Untuk itu, VPN menggunakan metode enkripsi untuk mengacak data yang lewat. Dengan adanya teknologi enkripsi itu, keamanan data menjadi lebih terjamin. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. Jadi, confidentially ini dimaksudkan agar informasi yang ditransmisikan hanya boleh diakses oleh sekelompok pengguna yang berhak.
2.3.2.      Data Integrity (Keutuhan Data)
Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan.
2.3.3.      Origin Authentication (Autentikasi Sumber)
Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain.

2.4.       Keuntungan dan Kelemahan VPN
2.4.1.      Keuntungan Menggunakan VPN
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN untuk implementasi WAN. Pertama, jangkauan jaringan lokal yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi luas, sehingga perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain. Waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan jaringan lokal ke tempat lain juga semakin cepat, karena proses instalasi infrastruktur jaringan dilakukan dari perusahaan / kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat di daerahnya. Sedangkan penggunaan leased line sebagai WAN akan membutuhkan waktu yang lama untuk membangun jalur koneksi khusus dari kantor cabang yang baru dengan perusahaan induknya. Dengan demikian penggunaan VPN secara tidak langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
Kedua, penggunaaan VPN dapat mereduksi biaya operasional bila dibandingkan dengan penggunaan leased line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN. VPN dapat mengurangi biaya pembuatan jaringan karena tidak membutuhkan kabel (leased line) yang panjang. Penggunaan kabel yang panjang akan membutuhkan biaya produksi yang sangat besar. Semakin jauh jarak yang diinginkan, semakin meningkat pula biaya produksinya. VPN menggunakan internet sebagai media komunikasinya. Perusahaan hanya membutuhkan kabel dalam jumlah yang relatif kecil untuk menghubungkan perusahaan tersebut dengan pihak ISP (internet service provider) terdekat.
Media internet telah tersebar ke seluruh dunia, karena internet digunakan sebagai media komunikasi publik yang bersifat terbuka. Artinya setiap paket informasi yang dikirimkan melalui internet, dapat diakses dan diawasi bahkan dimanipulasi, oleh setiap orang yang terhubung ke internet pada setiap saat. Setiap orang berhak menggunakan internet dengan syarat dia memiliki akses ke internet. Untuk memperoleh akses ke internet, orang tersebut dapat dengan mudah pergi ke warnet (warung internet) yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Oleh karena itu untuk memperoleh komunikasi yang aman, perlu protokol tambahan yang khusus dirancang untuk mengamankan data yang dikirim melalui internet, sehingga data tersebut hanya dapat diakses oleh pihak tertentu saja.
Penggunaan VPN juga dapat mengurangi biaya telepon untuk akses jarak jauh, karena hanya dibutuhkan biaya telepon untuk panggilan ke titik akses yang ada di ISP terdekat. Pada beberapa kasus hal ini membutuhkan biaya telepon SLJJ (sambungan langsung jarak jauh), namun sebagian besar kasus cukup dengan biaya telepon lokal. Berbeda dengan penggunaan leased line, semakin jauh jarak antar terminal, akan semakin mahal biaya telepon yang digunakan.
Biaya operasional perusahaan juga akan berkurang bila menggunakan VPN. Hal ini disebabkan karena pelayanan akses dial-up dilakukan oleh ISP, bukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Secara teori biaya operasional ISP yang dibebankan kepada perusahaan bisa jauh lebih kecil daripada biaya operasional akses dial-up  tersebut ditanggung perusahaan itu sendiri karena biaya operasional ISP itu ditanggung bersama-sama oleh ribuan pelanggan ISP tersebut.
Ketiga, penggunaan VPN akan meningkatkan skalabilitas. Perusahaan yang tumbuh pesat akan membutuhkan kantor cabang baru di beberapa tempat yang terhubung dengan jaringan lokal kantor pusat. Bila menggunakan leased line, penambahan satu kantor cabang membutuhkan satu jalur untuk membangun WAN. Penambahan satu kantor cabang baru lagi (dua kantor cabang) akan membutuhkan dua tambahan jalur, masing-masing ke kantor pusat dan ke kantor cabang terdahulu. Jika mereka memiliki kantor cabang yang ke-3, dibutuhkan enam jalur untuk menghubungkan semua kantor. Jika ada empat kantor cabang, maka dibutuhkan 10 jalur seperti terlihat pada gambar 2.
Berbeda dengan penggunaan leased line, penambahan satu kantor cabang hanya membutuhkan satu jalur, yaitu jalur yang menhubungkan kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat. Selanjutnya jalur dari ISP akan terhubung ke internet yang merupakan jaringan global. Dengan demikian penggunaan VPN untuk implementasi WAN akan menyederhanakan topologi jaringannya.
Keempat, VPN memberi kemudahan untuk diakses dari mana saja, karena VPN terhubung ke internet. Sehingga pegawai yang mobile dapat mengakses jaringan khusus perusahaan di manapun dia berada. Selama dia bisa mendapatkan akses ke internet ke ISP terdekat, pegawai tersebut tetap dapat melakukan koneksi dengan jaringan khusus perusahaan. Hal ini tidak dapat dilakukan jika menggunakan leased line yang hanya dapat diakses pada terminal tertentu saja.

2.4.2.      Kerugian Menggunakan VPN

VPN juga memiliki kelemahan yaitu pertama, VPN membutuhkan perhatian yang serius pada keamanan jaringan publik (internet). Oleh karena itu diperlukan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN.
Kedua,  ketersediaan dan performansi jaringan khusus perusahaan melalui media internet sangat tergantung pada faktor-faktor yang berada di luar kendali pihak perusahaan. Kecepatan dan keandalan transmisi data melalui internet yang digunakan sebagai media komunikasi jaringan VPN tidak dapat diatur oleh pihak pengguna jaringan VPN, karena traffic yang terjadi di internet melibatkan semua pihak pengguna internet di seluruh dunia.
Ketiga, perangkat pembangun teknologi jaringan VPN dari beberapa vendor yang berbeda ada kemungkinan tidak dapat digunakan secara bersama-sama karena standar yang ada untuk teknologi VPN belum memadai. Oleh karena itu fleksibilitas dalam memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan perusahaan sangat kurang.
Keempat, VPN harus mampu menampung protokol lain selain IP dan teknologi jaringan internal yang sudah ada. Akan teteapi IP masih dapat digunakan VPN melalui pengembangan IPSec (IP Security Protocol).

2.5.       Implementasi VPN
2.5.1.      Remote Access VPN
Pada umumnya implementasi VPN terdiri dari 2 macam. Pertama adalah remote access VPN, dan yang kedua adalah site-to-site VPN. Remote access yang biasa juga disebut virtual private dial-up network (VPDN), menghubungkan antara pengguna yang mobile dengan local area network (LAN).
Jenis VPN ini digunakan oleh pegawai perusahaan yang ingin terhubung ke jaringan khusus perusahaannya dari berbagai lokasi yang jauh (remote) dari perusahaannya. Biasanya perusahaan yang ingin membuat jaringan VPN tipe ini akan bekerjasama dengan enterprise service provider (ESP). ESP akan memberikan suatu network access server (NAS) bagi perusahaan tersebut. ESP juga akan menyediakan software klien untuk komputer-komputer yang digunakan pegawai perusahaan tersebut.
Untuk mengakses jaringan lokal perusahaan, pegawai tersebut harus terhubung ke NAS dengan men-dial nomor telepon yang sudah ditentukan. Kemudian dengan menggunakan sotware klien, pegawai tersebut dapat terhubung ke jaringan lokal perusahaan.
Perusahaan yang memiliki pegawai yang ada di lapangan dalam jumlah besar dapat menggunakan remote access VPN untuk membangun WAN. VPN tipe ini akan memberikan keamanan, dengan mengenkripsi koneksi antara jaringan lokal perusahaan dengan pegawainya yang ada di lapangan. Pihak ketiga yang melakukan enkripsi ini adalah ISP.

2.5.2.      Site-to-Site VPN

Jenis implementasi VPN yang kedua adalah site-to-site VPN. Implementasi jenis ini menghubungkan antara 2 kantor atau lebih yang letaknya berjauhan, baik kantor yang dimiliki perusahaan itu sendiri maupun kantor perusahaan mitra kerjanya. VPN yang digunakan untuk menghubungkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain (misalnya mitra kerja, supplier atau pelanggan) disebut ekstranet. Sedangkan bila VPN digunakan untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang, implementasi ini termasuk jenis intranet site-to-site VPN.

2.6.       Metode Pengamanan Jaringan VPN

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, teknologi jaringan VPN menggunakan internet sebagai media transmisi data ke tempat yang dituju. Oleh karena itu pengamanan transmisi data melalui internet menjadi hal yang sangat substansial untuk diperhatikan agar diperoleh komunikasi yang aman.
Beberapa metode pengamanan data yang dapat dilakukan pada teknologi jaringan VPN antara lain dengan menggunakan firewall. Pengamanan bisa juga dilakukan dengan melakukan enkripsi pada data yang akan dikirim melalui intenet. Selain itu, data dapat juga dikirim  menggunakan protokol khusus yang aman untuk tranmisi data melalui internet (IPSec). Alternatif lain pengendalian keamanan jaringan VPN adalah dengan menggunakan metode AAA server yang akan memeriksa autentikasi, autorisasi dan merekam segala sesuatu yang dilakukan pengguna pada suatu jaringan.

2.7.       Desain VPN
Ini adalah contoh Desain VPN yang menghubungkan LAN to LAN antar kota :













BAB III

PENUTUP

3.1.       Kesimpulan

Berdasarkan pengenalan tentang VPN diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.        VPN merupakan layanan yang menyediakan komunikasi yang aman antara dua jaringan internal atau lebih melalui jaringan publik.
2.        Penggunaan VPN dapat menghemat biaya produksi bila dibandingkan dengan pembangunan jaringan khusus untuk menghubungkan tempat-tempat yang jauh.












DAFTAR PUSTAKA

domarku.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Virtual_private_network
http://www.catatanteknisi.com/2011/06/mengenal-prinsip-cara-kerja-vpn.html
http://www.freewebs.com
http://www.jaringankomputer.org
http://merahbatajingga.wordpress.com/tag/makalah-vpn/















01.37 blog informatika

VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN)

Makalah Analisi dan Desain Sistem Jaringan
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Pada Mata Kuliah
Analisis dan Desain Sistem Jaringan


 








Oleh:
AJENG ZANNA TIRAHNA
1206525/2012



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Internet merupakan sebuah jaringan global dan terbuka, dimana setiap pengguna dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Seiring dengan maraknya penggunaan Internet, banyak perusahaan yang kemudian beralih menggunakan internet sebagai bagian dari jaringan mereka untuk menghemat biaya. Akan tetapi permasalahan keamanan masih menjadi faktor utama. Untuk mengatasi masalah keamanan dalam komunikasi data pada jaringan umum (public network / internet) maka lahirlah Virtual Private Network (VPN). Secara umum VPN merupakan suatu jaringan komunikasi lokal yang terhubung melalui media jaringan publik, infrastruktur publik yang paling banyak digunakan adalah jaringan internet. Di dalam VPN terdapat perpaduan teknologi tunneling dan enkripsi yang membuat VPN menjadi teknologi yang handal untuk mengatasi permasalahan keamanan didalam jaringan. Dalam implementasinya, VPN terbagi menjadi remote access VPN dan site-to-site VPN. Site-to-site VPN digunakan untuk menghubungkan antara 2 tempat yang letaknya berjauhan. Pada makalah ini, akan dikenalkan mengenai apa itu VPN, Fungsi dan implementasikan VPN serta beberapa keuntungan dan kelemahan VPN yang bisa menjadi patokan untuk pengembangandalam penerapanVPN kedepannya.

1.2.       Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal apa itu Virtual Private Network (VPN). Selain itu, makalah ini juga bertujuan menjelaskan secara singkat tentang bagaimana penerapan dan fungsi dari VPN serta juga keuntunganataupunkelemahan pada VPN.


1.3.       Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ada pada makalah ini meliputi :
1.      Apa itu VPN?
2.      Komponen – Komponen dalam VPN?
3.      Bagaimana cara penerapan VPN?
4.      Fungsi dari VPN?
5.      Apa saja keuntungan dan kelemahan VPN?

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       Definisi Virtual Private Network (VPN)

VPN merupakan suatu jaringan komunikasi lokal yang terhubung melalui media jaringan publik. Infrastruktur publik yang paling banyak digunakan adalah internet. Untuk memperoleh komunikasi yang aman (private) melalui internet, diperlukan protokol khusus untuk mengatur pengamanan datanya. Dengan cara tersebut, maka akan didapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti halnya berada di dalam kantor atau LAN itu sendiri, walaupun sebenarnya menggunakan jaringan milik publik.
Dan untuk mendapatkan koneksi bersifat private, data yang dikirimkan harus dienkripsi terlebih dahulu untuk menjaga kerahasiaannya sehingga paket yang tertangkap ketika melewati jaringan publik tidak terbaca karena harus melewati proses dekripsi. Proses enkapsulasi data sering disebut "tunneling".
VPN dapat menghubungkan dua end-system atau dua komputer, atau pun antara dua atau lebih jaringan yang berbeda. VPN merupakan perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi.
Dalam dunia jaringan, tunnel diartikan sebagai suatu cara untuk meng-enkapsulasi atau membungkus paket IP di dalam paket IP yang lain, dimana titik di belakang IP Tunnel akan memberikan paket IP melalui tunnel yang dibuat dan mengirimkannya ke sebuah titik di belakang tunnel yang lain. Intinya tunneling adalah suatu cara membuat jalur privat dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga. Ketika sebuah paket IP dapat dicapai oleh masing-masing sisi client dibelakang IP tunnel, maka Tunnel IP Header dan beberapa Tunel Header tambahan yang membungkus paket IP tersebut akan dilepas dan Paket IP yang asli akan disuntikan ke dalam IP Stack pada titik dibelakang IP Tunnel. Dalam teknologi VPN, tunnel tidak dibiarkan terbuka begitu saja tanpa diberikan sistem keamanan tambahan. Tunnel dilengkapi dengan sistem enkripsi untuk setiap data-datanya yang lewat. Sistem enkripsi menjadikan teknologi menjadi lebih aman dan lebih bersifat pribadi.
Teknologi enkripsi menjamin data yang lewat dalam tunnel tidak bisa bibaca oleh orang lain selain perangkat komputer tujuannya sebagai penerima yang sah. Enkripsi akan mengubah informasi yang melewati tunnel menjadi teks-teks kacau yang tidak ada artinya sama sekali bila dibaca secara langsung. Untuk membuatnya kembali ke teks aslinya, dibutuhkan proses dekripsi. Proses dekripsi merupakan proses pembentukan kembali teks-teks kacau tadi. Proses ini biasanya terjadi pada ujung-ujung dari hubungan VPN ini.
Pada kedua ujung (end system) dari perangkat VPN ini biasanya telah menyepakati algoritma yang akan digunakan untuk melakukan proses dekripsi. Dengan demikian, data akan sampai dengan selamat dan cukup aman untuk sebuah transaksi yang melalui jalur publik.
VPN saat ini banyak digunakan untuk diterapkan pada jaringan extranet ataupun intranet perusahaan-perusahaan besar. VPN harus dapat mendukung paling tidak 3 mode pemakaian :
·         Koneksi client untuk akses jarak jauh
·         LAN-to-LAN internet working
·         Pengontrolan akses dalam suatu intranet





Kriteria yang harus dipenuhi VPN:
1. User Authentication
VPN harus mampu mengklarifikasi identitas klien serta membatasi hak akses user sesuai dengan otoritasnya. VPN juga dituntut mampu memantau aktifitas klien tentang masalah waktu, kapan, di mana dan berapa lama seorang klien mengakses jaringan serta jenis resource yang diaksesnya.
2. Address Management
VPN harus dapat mencantumkan address klien pada intranet dan memastikan alamat/address tersebut tetap rahasia.
3. Data Encryption
Data yang melewati jaringan harus dibuat agar tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak atau klien yang tidak berwenang.
4. Key Management
VPN harus mampu membuat dan memperbarui encryption key untuk server dan klien.
5. Multiprotocol Support
VPNharus mampu menangani berbagai macam protokol dalam jaringan publik seperti IP, IPX dan sebagainya.
2.2.       Komponen-Komponen VPN
Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :
1.      Konfigurasi, harus mendukung skalabilitas platform yang digunakan, mulai dari konfigurasi untuk kantor kecil sampai tingkat enterprise (perusahaan besar).
2.      Keamanan, antara lain dengan tunneling (pembungkusan paket data), enkripsi, autentikasi paket, autentikasi pemakai dan kontrol akses
3.      Layanan-layanan VPN, antara lain fungsi Quality of Services (QoS), layanan routing VPN yang menggunakan BGP, OSPF dan EIGRP
4.      Peralatan, antara lain Firewall, pendeteksi pengganggu, dan auditing keamanan
5.      Manajemen, untuk memonitor jaringan VPN

2.3.       Fungsi VPN
Teknologi VPN memiliki tiga fungsi utama, di antaranya adalah :
2.3.1. Confidentially (Kerahasiaan)
Teknologi VPN merupakan teknologi yang memanfaatkan jaringan publik yang tentunya sangat rawan terhadap pencurian data. Untuk itu, VPN menggunakan metode enkripsi untuk mengacak data yang lewat. Dengan adanya teknologi enkripsi itu, keamanan data menjadi lebih terjamin. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. Jadi, confidentially ini dimaksudkan agar informasi yang ditransmisikan hanya boleh diakses oleh sekelompok pengguna yang berhak.
2.3.2.      Data Integrity (Keutuhan Data)
Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan.
2.3.3.      Origin Authentication (Autentikasi Sumber)
Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain.

2.4.       Keuntungan dan Kelemahan VPN
2.4.1.      Keuntungan Menggunakan VPN
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN untuk implementasi WAN. Pertama, jangkauan jaringan lokal yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi luas, sehingga perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain. Waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan jaringan lokal ke tempat lain juga semakin cepat, karena proses instalasi infrastruktur jaringan dilakukan dari perusahaan / kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat di daerahnya. Sedangkan penggunaan leased line sebagai WAN akan membutuhkan waktu yang lama untuk membangun jalur koneksi khusus dari kantor cabang yang baru dengan perusahaan induknya. Dengan demikian penggunaan VPN secara tidak langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
Kedua, penggunaaan VPN dapat mereduksi biaya operasional bila dibandingkan dengan penggunaan leased line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN. VPN dapat mengurangi biaya pembuatan jaringan karena tidak membutuhkan kabel (leased line) yang panjang. Penggunaan kabel yang panjang akan membutuhkan biaya produksi yang sangat besar. Semakin jauh jarak yang diinginkan, semakin meningkat pula biaya produksinya. VPN menggunakan internet sebagai media komunikasinya. Perusahaan hanya membutuhkan kabel dalam jumlah yang relatif kecil untuk menghubungkan perusahaan tersebut dengan pihak ISP (internet service provider) terdekat.
Media internet telah tersebar ke seluruh dunia, karena internet digunakan sebagai media komunikasi publik yang bersifat terbuka. Artinya setiap paket informasi yang dikirimkan melalui internet, dapat diakses dan diawasi bahkan dimanipulasi, oleh setiap orang yang terhubung ke internet pada setiap saat. Setiap orang berhak menggunakan internet dengan syarat dia memiliki akses ke internet. Untuk memperoleh akses ke internet, orang tersebut dapat dengan mudah pergi ke warnet (warung internet) yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Oleh karena itu untuk memperoleh komunikasi yang aman, perlu protokol tambahan yang khusus dirancang untuk mengamankan data yang dikirim melalui internet, sehingga data tersebut hanya dapat diakses oleh pihak tertentu saja.
Penggunaan VPN juga dapat mengurangi biaya telepon untuk akses jarak jauh, karena hanya dibutuhkan biaya telepon untuk panggilan ke titik akses yang ada di ISP terdekat. Pada beberapa kasus hal ini membutuhkan biaya telepon SLJJ (sambungan langsung jarak jauh), namun sebagian besar kasus cukup dengan biaya telepon lokal. Berbeda dengan penggunaan leased line, semakin jauh jarak antar terminal, akan semakin mahal biaya telepon yang digunakan.
Biaya operasional perusahaan juga akan berkurang bila menggunakan VPN. Hal ini disebabkan karena pelayanan akses dial-up dilakukan oleh ISP, bukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Secara teori biaya operasional ISP yang dibebankan kepada perusahaan bisa jauh lebih kecil daripada biaya operasional akses dial-up  tersebut ditanggung perusahaan itu sendiri karena biaya operasional ISP itu ditanggung bersama-sama oleh ribuan pelanggan ISP tersebut.
Ketiga, penggunaan VPN akan meningkatkan skalabilitas. Perusahaan yang tumbuh pesat akan membutuhkan kantor cabang baru di beberapa tempat yang terhubung dengan jaringan lokal kantor pusat. Bila menggunakan leased line, penambahan satu kantor cabang membutuhkan satu jalur untuk membangun WAN. Penambahan satu kantor cabang baru lagi (dua kantor cabang) akan membutuhkan dua tambahan jalur, masing-masing ke kantor pusat dan ke kantor cabang terdahulu. Jika mereka memiliki kantor cabang yang ke-3, dibutuhkan enam jalur untuk menghubungkan semua kantor. Jika ada empat kantor cabang, maka dibutuhkan 10 jalur seperti terlihat pada gambar 2.
Berbeda dengan penggunaan leased line, penambahan satu kantor cabang hanya membutuhkan satu jalur, yaitu jalur yang menhubungkan kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat. Selanjutnya jalur dari ISP akan terhubung ke internet yang merupakan jaringan global. Dengan demikian penggunaan VPN untuk implementasi WAN akan menyederhanakan topologi jaringannya.
Keempat, VPN memberi kemudahan untuk diakses dari mana saja, karena VPN terhubung ke internet. Sehingga pegawai yang mobile dapat mengakses jaringan khusus perusahaan di manapun dia berada. Selama dia bisa mendapatkan akses ke internet ke ISP terdekat, pegawai tersebut tetap dapat melakukan koneksi dengan jaringan khusus perusahaan. Hal ini tidak dapat dilakukan jika menggunakan leased line yang hanya dapat diakses pada terminal tertentu saja.

2.4.2.      Kerugian Menggunakan VPN

VPN juga memiliki kelemahan yaitu pertama, VPN membutuhkan perhatian yang serius pada keamanan jaringan publik (internet). Oleh karena itu diperlukan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN.
Kedua,  ketersediaan dan performansi jaringan khusus perusahaan melalui media internet sangat tergantung pada faktor-faktor yang berada di luar kendali pihak perusahaan. Kecepatan dan keandalan transmisi data melalui internet yang digunakan sebagai media komunikasi jaringan VPN tidak dapat diatur oleh pihak pengguna jaringan VPN, karena traffic yang terjadi di internet melibatkan semua pihak pengguna internet di seluruh dunia.
Ketiga, perangkat pembangun teknologi jaringan VPN dari beberapa vendor yang berbeda ada kemungkinan tidak dapat digunakan secara bersama-sama karena standar yang ada untuk teknologi VPN belum memadai. Oleh karena itu fleksibilitas dalam memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan perusahaan sangat kurang.
Keempat, VPN harus mampu menampung protokol lain selain IP dan teknologi jaringan internal yang sudah ada. Akan teteapi IP masih dapat digunakan VPN melalui pengembangan IPSec (IP Security Protocol).

2.5.       Implementasi VPN
2.5.1.      Remote Access VPN
Pada umumnya implementasi VPN terdiri dari 2 macam. Pertama adalah remote access VPN, dan yang kedua adalah site-to-site VPN. Remote access yang biasa juga disebut virtual private dial-up network (VPDN), menghubungkan antara pengguna yang mobile dengan local area network (LAN).
Jenis VPN ini digunakan oleh pegawai perusahaan yang ingin terhubung ke jaringan khusus perusahaannya dari berbagai lokasi yang jauh (remote) dari perusahaannya. Biasanya perusahaan yang ingin membuat jaringan VPN tipe ini akan bekerjasama dengan enterprise service provider (ESP). ESP akan memberikan suatu network access server (NAS) bagi perusahaan tersebut. ESP juga akan menyediakan software klien untuk komputer-komputer yang digunakan pegawai perusahaan tersebut.
Untuk mengakses jaringan lokal perusahaan, pegawai tersebut harus terhubung ke NAS dengan men-dial nomor telepon yang sudah ditentukan. Kemudian dengan menggunakan sotware klien, pegawai tersebut dapat terhubung ke jaringan lokal perusahaan.
Perusahaan yang memiliki pegawai yang ada di lapangan dalam jumlah besar dapat menggunakan remote access VPN untuk membangun WAN. VPN tipe ini akan memberikan keamanan, dengan mengenkripsi koneksi antara jaringan lokal perusahaan dengan pegawainya yang ada di lapangan. Pihak ketiga yang melakukan enkripsi ini adalah ISP.

2.5.2.      Site-to-Site VPN

Jenis implementasi VPN yang kedua adalah site-to-site VPN. Implementasi jenis ini menghubungkan antara 2 kantor atau lebih yang letaknya berjauhan, baik kantor yang dimiliki perusahaan itu sendiri maupun kantor perusahaan mitra kerjanya. VPN yang digunakan untuk menghubungkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain (misalnya mitra kerja, supplier atau pelanggan) disebut ekstranet. Sedangkan bila VPN digunakan untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang, implementasi ini termasuk jenis intranet site-to-site VPN.

2.6.       Metode Pengamanan Jaringan VPN

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, teknologi jaringan VPN menggunakan internet sebagai media transmisi data ke tempat yang dituju. Oleh karena itu pengamanan transmisi data melalui internet menjadi hal yang sangat substansial untuk diperhatikan agar diperoleh komunikasi yang aman.
Beberapa metode pengamanan data yang dapat dilakukan pada teknologi jaringan VPN antara lain dengan menggunakan firewall. Pengamanan bisa juga dilakukan dengan melakukan enkripsi pada data yang akan dikirim melalui intenet. Selain itu, data dapat juga dikirim  menggunakan protokol khusus yang aman untuk tranmisi data melalui internet (IPSec). Alternatif lain pengendalian keamanan jaringan VPN adalah dengan menggunakan metode AAA server yang akan memeriksa autentikasi, autorisasi dan merekam segala sesuatu yang dilakukan pengguna pada suatu jaringan.

2.7.       Desain VPN
Ini adalah contoh Desain VPN yang menghubungkan LAN to LAN antar kota :













BAB III

PENUTUP

3.1.       Kesimpulan

Berdasarkan pengenalan tentang VPN diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.        VPN merupakan layanan yang menyediakan komunikasi yang aman antara dua jaringan internal atau lebih melalui jaringan publik.
2.        Penggunaan VPN dapat menghemat biaya produksi bila dibandingkan dengan pembangunan jaringan khusus untuk menghubungkan tempat-tempat yang jauh.












DAFTAR PUSTAKA

domarku.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Virtual_private_network
http://www.catatanteknisi.com/2011/06/mengenal-prinsip-cara-kerja-vpn.html
http://www.freewebs.com
http://www.jaringankomputer.org
http://merahbatajingga.wordpress.com/tag/makalah-vpn/